Betulkah Kelulusan Honorer K2 Hasil Kongkalikong
1200 Lebih tenaga honorer K2 Kabupaten Pamekasan tidak lulus seleksi, dan hanya 161 TH K2 yang dinyatakan lulus pada pengumuman kelulusan tenaga honorer K2 melalui website resmi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB pada tanggal 13 kemaren.
Berbagai isu meluncur dengan hasil tersebut, ada yang mengatakan bahwa pengumuman belum final, ada pula yang mengatakan masih ada pengumuman lanjutan untuk kabupaten pamekasan. Bahkan dari sebuah informasi melalui media nasional bahwa ada kecurigaan adanya kong kalikong, serta adanya ancaman aksi besar dari Forum Honorer Indonesia atas ketidak puasan keputusan akhir yang bergulir saat ini.
Beralih tentang tenaga honorer Kabupaten Pamekasan. Betulkan Kelulusan Honorer K2 Hasil Kongkalikong? Ini sekedar isu yang terdengar telinga penulis, ditekankan lagi hanya isu yang belum dapat dipastikan kebenarannya. Sebuah kabar bahwa peserta lulus Seleksi Tenaga Honorer K2 untuk segera melunasi biaya administrasi sesuai dengan perjanjian awal. Sekali lagi hanya kabar burung yang tidak dapat dipastikan kebenarannya.
Anggap saja isu itu benar dan tidak dapat dibuktikan. Jika benar hasil kongkalikong, maka peserta yang lulus dan terikat perjanjian maka harus menyelesaikan persoalan tersebut dengan pihak terkait, Namun apakah benar kongkalikong ini yang membuahkan hasil dan menjadikan nama-nama tersebut terpampang sebagai peserta yang lulus?
Entahlah, sepertinya kongkalikong memang ada, namun menurut pola berpikir penulis yang amat sangat sederhana dan sempit, hal tersebut hanyalah permainan dari oknum tertentu yang mengambil kesempatan dari situasi tertentu. Bisa saja kelulusan tersebut murni dari faktor nasib peserta dan dapat memenuhi passing grade yang ditentukan tiap daerah. Sementara oknum tersebut hanya menjual kata-kata akan diusahakan dan blaa.. blaa.. blaa...
Tapi memang benar juga oknum-oknum tertentu dapat mengatur siapa saja yang bakal lulus dalam sebuah seleksi termasuk tenaga honorer K2, dan jumlahnya juga akan diatur sesuai strategi yang ada. Rasanya siapa yang mendaftar sebagai orang yang berperan dalam kongkalikong tersebut akan nyangkut, jika tidak seperti yang disebutkan diatas, mengambil kesempatan dalam kesempitan.
Namun semua itu hanya sekedar isu yang tidak dapat dipastikan kebenarannya dari sumber yang tidak bertanggung jawab. Tulisan ini hanyalah murni dari pola berpikir penulis dari sebuah isu yang beredar dan tidak dapat menunjukkan bukti autentik. Dengan penuh keyakinan untuk kabupaten pamekasan tidak ada kongkalikong, seandainya ada tentu saya juga siap ikut berperan serta untuk mendaftarkan diri seandainya saya sanggup membayar sejumlah harga yang ditawarkan sekaligus menemukan jalur yang tepat.
Berbagai isu meluncur dengan hasil tersebut, ada yang mengatakan bahwa pengumuman belum final, ada pula yang mengatakan masih ada pengumuman lanjutan untuk kabupaten pamekasan. Bahkan dari sebuah informasi melalui media nasional bahwa ada kecurigaan adanya kong kalikong, serta adanya ancaman aksi besar dari Forum Honorer Indonesia atas ketidak puasan keputusan akhir yang bergulir saat ini.
Beralih tentang tenaga honorer Kabupaten Pamekasan. Betulkan Kelulusan Honorer K2 Hasil Kongkalikong? Ini sekedar isu yang terdengar telinga penulis, ditekankan lagi hanya isu yang belum dapat dipastikan kebenarannya. Sebuah kabar bahwa peserta lulus Seleksi Tenaga Honorer K2 untuk segera melunasi biaya administrasi sesuai dengan perjanjian awal. Sekali lagi hanya kabar burung yang tidak dapat dipastikan kebenarannya.
Anggap saja isu itu benar dan tidak dapat dibuktikan. Jika benar hasil kongkalikong, maka peserta yang lulus dan terikat perjanjian maka harus menyelesaikan persoalan tersebut dengan pihak terkait, Namun apakah benar kongkalikong ini yang membuahkan hasil dan menjadikan nama-nama tersebut terpampang sebagai peserta yang lulus?
Entahlah, sepertinya kongkalikong memang ada, namun menurut pola berpikir penulis yang amat sangat sederhana dan sempit, hal tersebut hanyalah permainan dari oknum tertentu yang mengambil kesempatan dari situasi tertentu. Bisa saja kelulusan tersebut murni dari faktor nasib peserta dan dapat memenuhi passing grade yang ditentukan tiap daerah. Sementara oknum tersebut hanya menjual kata-kata akan diusahakan dan blaa.. blaa.. blaa...
Tapi memang benar juga oknum-oknum tertentu dapat mengatur siapa saja yang bakal lulus dalam sebuah seleksi termasuk tenaga honorer K2, dan jumlahnya juga akan diatur sesuai strategi yang ada. Rasanya siapa yang mendaftar sebagai orang yang berperan dalam kongkalikong tersebut akan nyangkut, jika tidak seperti yang disebutkan diatas, mengambil kesempatan dalam kesempitan.
Namun semua itu hanya sekedar isu yang tidak dapat dipastikan kebenarannya dari sumber yang tidak bertanggung jawab. Tulisan ini hanyalah murni dari pola berpikir penulis dari sebuah isu yang beredar dan tidak dapat menunjukkan bukti autentik. Dengan penuh keyakinan untuk kabupaten pamekasan tidak ada kongkalikong, seandainya ada tentu saya juga siap ikut berperan serta untuk mendaftarkan diri seandainya saya sanggup membayar sejumlah harga yang ditawarkan sekaligus menemukan jalur yang tepat.
Kalau memang benar adanya isu tersebut, berarti tolok ukurnya untuk menjadi abdi negara bukan pengabdian tapi kongkalikong.
ReplyDeleteSemoga kejadian ini merupakan pola berpikir penuulis saja, bukan pada kenyataannya
ReplyDelete