SMK Bukan Pilihan Sekolah Terakhir

SMK Bukan Pilihan Sekolah Terakhir
Melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi sepertinya sebagai salah satu keinginan bagi mereka yang akan segera mengakhiri pada jenjang pendidikan tertentu, terutama yang akan lulus dari pendidikan dasar ataupun menengah pertama. Dapat melanjutkan ketingkat yang lebih tinggi sebagai cita-cita awal untuk menggapai cita-cita yang lebih besar dan lebih tinggi tentunya.

Yang lulus dari sekolah dasar akan melanjutkan pada pendidikan menengah tingkat pertama (SLTP), apakah akan melanjutkan masuk SMP, atau MTs. Sementara yang lulus SLTP akan melanjutkan pada lanjutan tingkat atas (SLTA), apapun sekolah yang akan menjadi pilihan nantinya. Madrasah Aliyah (MA), Menengah Atas (SMA) atau kejuruan (SMK). Banyak peluang bagi mereka untuk menentukan pilihan yang tepat sesuai dengan keinginan masing-masing.

Melihat antusiasme wali murid menyekolahkan putra-putri mereka, tentu memberikan banyak peluang bagi sekolah SLTA sederajat untuk memberikan kesempatan bagi calon siswa untuk mendapatkan pendidikan dan keterampilan sesuai bidang masing-masing sekolah, memberikan kesempatan sesuai standar kompetensi masing-masing sekolah.

Melihat kenyataan dari jumlah siswa yang masuk di SMA maupun di SMA jauh lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah siswa yang mendaftar di SMK. Bahkan tidak jarang mendaftar di SMK pada batas-batas akhir menjelang ditutupnya pendaftaran. Hal ini apakah sebagai fenomina atau menyatakan bahwa sekolah di SMK bukan sebagai pilihan utama, dengan berbagai alasan bahwa nanti jika tidak lolos dari sekolah lain masih ada kesempatan masuk SMK.

Pendaftar di SMK juga lebih tinggi di salah satu jurusan, sementara pada jurusan lain bisa dikatakan kurang pendaftar. Di SMKN 1 Pakong jurusan TKJ seakan menjadi favorit bagi mereka yang akan melanjutkan pendidikan tingkat lanjutan atas, sementara jurusan yang lain seakan kurang diminati oleh para pendaftar, atau mungkin pula arahan dari orang tua mereka untuk memilih jurusan Teknik Komputer dan Jaringan.

Sedikit Mencoba Membuka Alur Berpikir Dalam Memilih Jurusan Di SMK.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah berbasis skill keterampilan. Memberikan keterampilan sesuai dengan bidang masing-masing jurusan.Teknik Audio Video dengan keterampilan dalam bidang audiovisual, Teknik Sepeda Motor (TSM), memberikan keterampilan servis sepeda motor. Busana Butik (BB), keterampilan menjahit pakaian dan mendesain pakaian. Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), keterampilan computer dan jaringan.

Pangsa pasar masyarakat pakong dan sekitarnya sebenarnya juga harus menjadi acuan berpikir sebelum menentukan jurusan yang akan dipilih di SMKN 1 Pakong. Rencana apa yang akan dilakukan nantinya setelah lulus dari SMK, melanjutkan sekolah atau akan berwirausaha. Jika ingin berwirausaha setelah lulus sekolah, maka pilihlah jurusan yang dapat menghasilkan produk atau jasa yang banyak dibutuhkan masyarakat sekitar.

Keterampilan menjahit pakaian misalkan. Dengan modal kecil lulusan SMK Busana Butik sudah dapat membuka usaha jasa penjaitan baju. Untuk usaha kedepan harus mengembangkan pola berpikir tentang teknik menjahit sesuai dengan perkembangan mode. Semasa pendidikan di SMK melalui jurusan busana butik, siswa sudah dapat menghasilkan produk pakaian sederhana, atau dapat mencoba pakaian yang lebih modis sesuai dengan mode terkini.

Sebelum masuk SMK betul-betul memikirkan jurusan yang paling sesuai dengan bakat dan minat, serta peluang usaha yang paling memungkinkan kedepan. SMK bukan pilihan terakhir untuk melanjutkan sekolah dengan alasan dari pada tidak sekolah. Harus ada niat dan tekad untuk memiliki skill yang bermanfaat bagi diri dan lingkungan.

Comments

Popular Posts